PBB: Populasi Dunia Capai 8 Miliar, Bagaimana Nasib Bumi?
Ilustrasi Penduduk. Sumber: Pexels/@kaiquestr |
Hasil analisis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memproyeksikan bahwa saat ini dunia secara resmi telah dihuni oleh 8 miliar manusia sebagaimana yang dilansir dalam situs resminya pada hari Selasa, 15 November 2022 kemarin. Dalam kurun waktu tidak lebih dari 12 tahun, populasi manusia telah meningkat sebanyak satu miliar jiwa.
Peningkatan angka populasi ini
disebabkan oleh adanya peningkatan kesehatan masyarakat, nutrisi, kebersihan
pribadi, dan farmasi yang membuat Angka Harapan Hidup (AHH) di berbagai belahan
dunia meningkat.
“Tonggak sejarah ini merupakan
kesempatan untuk merayakan keragaman dan kemajuan sambil
mempertimbangkan tanggung jawab bersama umat manusia untuk planet ini,” tutur
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Semakin banyaknya populasi
manusia di bumi juga akan berdampak pada peningkatan emisi gas rumah kaca dan
rusaknya ekologi bumi.
Population Matters, salah satu
LSM Lingkungan Hidup yang berbasis di Inggris mengungkapkan bahwa peluang munculnya
permasalahan seperti hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim,
penggundulan hutan, kekurangan air dan makanan akan semakin besar jika jumlah
penduduk terus bertambah.
“Semua masalah lingkungan kita
menjadi lebih mudah dipecahkan dengan lebih sedikit orang, dan lebih sulit (bahkan
pada akhirnya tidak mungkin) dipecahkan dengan lebih banyak orang,” kata
Pelindung Lembaga Population Matters Sir David Attenborough.
Global Footprint Network
menjelaskan bahwa orang-orang di negara kaya justru akan lebih banyak
menghabiskan sumber daya di bumi. Menurut lembaga tersebut, jika seluruh
manusia di bumi ini memiliki gaya hidup seperti penduduk AS, maka kita akan
membutuhkan sumber daya dari setidaknya lima bumi. Sedangkan jika memiliki gaya
hidup seperti penduduk Nigeria, maka kita hanya akan menghabiskan sekitar 70%
sumber daya di bumi setiap tahun.
Prediksi pertumbuhan penduduk
yang paling besar dalam beberapa dekade mendatang mayoritas berasal dari
negara-negara berkembang hingga negara-negara miskin di Afrika dan sebagian
Asia.
Meskipun kenaikan populasi ini
dinilai cukup cepat, tetapi laju pertumbuhan penduduk dunia semakin menurun.
Sehingga untuk mencapai angka 9 miliar perlu membutuhkan waktu yang lebih lama.
PBB juga memprediksi bahwa pada
tahun 2030, populasi dunia akan mencapai angka 8,5 miliar jiwa, kemudian
meningkat menjadi 9,7 miliar jiwa pada tahun 2050 dan 11,2 miliar jiwa pada
tahun 2100.
Nampaknya, tidak semua benua akan
mengalami peningkatan laju pertumbuhan penduduk. Afrika akan menjadi benua
penyumbang laju pertumbuhan penduduk tercepat. Namun, sebaliknya, akan terjadi
penurunan laju pertumbuhan penduduk bahkan pengurangan jumlah populasi di
Eropa.
Comments
Post a Comment