Penembakan di Klub Malam LGBTQ Colorado: 5 Tewas dan 25 Luka-Luka

Polisi setempat memeriksa Club Q Colorado Springs pasca tragedi penembakan massal. Source: NBC News.

Insiden penembakan terjadi di Club Q, sebuah klub malam LGBTQ di Colorado Springs pada Sabtu, 19 November 2022 yang bertepatan dengan malam pergantian hari menuju Hari Peringatan Transgender Internasional yaitu tanggal 20 November 2022.

Petugas kepolisian menerima panggilan darurat tentang penembak aktif di Club Q pada 23.57 hari Sabtu waktu setempat (13.57 WIB hari Minggu) dan petugas pertama hadir tepat pada tengah malam.

Menurut Basis Data Pembunuhan Massal USA Today, ada lima korban tewas serta 25 orang lainnya mengalami luka-luka dalam kejadian ini. Tujuh dari 25 diantaranya sedang dalam masa kritis.

Dilansir dari Reuters, pihak kepolisian telah menetapkan Anderson Lee Aldrich (22) sebagai tersangka pelaku. Kepala Polisi Colorado Springs Adrian Vasquez juga menjelaskan bahwa Aldrich menggunakan senapan panjang semi otomatis dengan model AR-15 ketika melakukan aksinya. Selain itu, sebuah pistol dan magasin amunisi juga ditemukan di lokasi kejadian.

Aksi Aldrich itu berhasil dihentikan oleh aksi heroik dua orang pelanggan klub yang dengan berani melawan dan mencegah kekerasan semakin parah, dilansir dari akun Facebook Club Q Colorado Springs.

“Club Q dihancurkan oleh serangan tidak masuk akal terhadap komunitas kami. Doa dan pikiran kami bersama semua korban dan keluarga serta teman-teman mereka. Kami berterima kasih atas reaksi cepat pelanggan heroik yang menaklukkan pria bersenjata itu dan mengakhiri serangan kebencian ini,” – Club Q Colorado Springs

Vasquez turut mengucapkan terima kasih kepada mereka karena sudah berani turun tangan untuk menghentikan aksi penembak. Ia juga menyebutkan bahwa setiap warga harus merasa aman di Colorado Springs. Sedangkan Club Q adalah tempat yang aman bagi kalangan LGBTQ, khususnya Colorado Springs.

“Club Q adalah tempat yang aman bagi warga LGBTQ kami. Setiap warga negara berhak untuk merasa aman dan terjamin di kota kami, untuk pergi ke kota kami yang indah tanpa takut disakiti atau diperlakukan dengan buruk,” tuturnya.

Untuk mengungkapkan rasa duka cita kepada para korban penembakan massal, Gubernur Colorado Jared Polis memerintahkan seluruh gedung publik di negara bagian Colorado untuk menurunkan bendera menjadi setengah tiang.

Penurunan bendera ini dilakukan selama lima hari hingga Sabtu mendatang untuk menghormati lima korban yang tewas dalam insiden tidak manusiawi itu.

Motif kejahatan ini diduga karena dipicu oleh kebencian Aldrich terhadap orientasi seksual dan identitas gender korban. Namun, hingga saat ini, motif penembakan masih belum diketahui secara pasti karena tersangka belum bersikap kooperatif untuk melakukan wawancara dengan para penyidik.

Presiden AS Joe Biden juga mengomentari insiden ini dengan menyebut Amerika Serikat tidak bisa mentolerir kebencian, khususnya tentang apa yang menimpa kelompok LGBTQ di Amerika Serikat.

"Kami tahu bahwa komunitas LGBTQI+ telah menjadi sasaran kekerasan kebencian yang mengerikan dalam beberapa tahun terakhir. Tempat-tempat yang seharusnya menjadi ruang penerimaan dan perayaan yang aman tidak boleh diubah menjadi tempat teror dan kekerasan. Kita tidak bisa dan tidak boleh mentolerir kebencian,” jelasnya.

Senator AS untuk Corolado Michael Bennet juga menuliskan dalam akun Twitter Pribadinya bahwa “Kita harus berbuat lebih banyak untuk melindungi komunitas LGBTQ dan berdiri teguh melawan diskriminasi dan kebencian dalam segala bentuk”.

(Dimas Septo Nugroho)

Baca juga di berita online Harian Disway.

Comments

Popular Posts