Uber Luncurkan Taksi Online Tanpa Sopir di Las Vegas

Perusahaan ride hailing Uber kembangan layanan robotaxi di Las Vegas. Source: Bilyonaryo.

Menumpangi taksi online dengan “bonus” sopir sebagai teman ngobrol selama di perjalanan mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Namun, bagaimana sensasinya jika kita akan dijemput dan diantar oleh mobil yang bisa berjalan sendiri? Eits, itu ada dan nyata, loh!

Perusahaan ride hailing Uber melakukan kerja sama dengan perusahaan penyedia kendaraan otonom Amerika yaitu Motional untuk memulai pengembangan taksi online dengan skema self-driving and self-service atau yang bisa disebut dengan “robotaxi”. Uber melakukan peluncuran sekaligus tes uji coba inovasi mereka di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada hari Rabu, 7 Desember 2022.

Di awal peluncurannya, Uber menambahkan fitur penawaran untuk menggunakan kendaraan otonom Motional kepada pelanggan sebelum mereka melakukan tahap konfirmasi perjalanan. Jika kendaraan masih tersedia, maka pelanggan akan dijemput oleh mobil tanpa sopir yang siap mengantarkan mereka ke titik tujuan. Mobil yang digunakan adalah mobil hatchback ukuran sedang yaitu Hyundai IONIQ 5.

Dalam akun Twitter resminya, Uber mempromosikan inovasinya itu dengan menampilkan video cara penggunaan layanan taksi online self-service yang disertai caption, “Tekan tombol, dapatkan kendaraan otonom. Pelanggan Uber sekarang dapat menggunakan tumpangan otonom @motionaldrive robotaxis berbasis IONIQ 5 serba listrik. Diluncurkan hari ini, layanan kendaraan otonom publik pertama kami di Las Vegas!”.

Video tersebut juga menampilkan pelanggan yang memiliki akses atas kunci pintu kendaraan dengan hanya menekan satu tumbol di aplikasi Uber.

Tidak hanya di Las Vegas, Uber berencana akan mengembangkan layanan robotaxi ini ke Los Angeles. Perusahaan penyedia transportasi publik yang berpusat di San Francisco, California itu menyatakan akan merealisasikan robotaxi secara penuh dengan Motional pada tahun depan.

Layanan robotaxi sebenarnya bukan hal baru di Amerika Serikat. Sebab, pada tahun 2018, layanan serupa telah dikembangkan oleh Lyft yang merupakan perusahaan rival Uber yang sama-sama berbasis di San Francisco. Saat itu, Lyft bekerja sama dengan perusahaan induk Motional yaitu Aptiv.

Namun, dalam perjalanannya, program self-driving pada kendaraan perusahaan ride hailing di Amerika Serikat ini tidak jarang menimbulkan masalah seperti kasus kecelakaan yang menewaskan pejalan kaki di Tempe, Arizona yang diakibatkan oleh kendaraan uji coba self-driving salah satu perusahaan ride hailing.

Hal tersebut tentu menjadi tantangan bagi Uber untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan pelanggan dan orang-orang sekitar (pengendara lain dan pejalan kaki) selama jasa layanan robotaxi barunya ini berjalan.

(Dimas Septo Nugroho)

Comments

Popular Posts