Gejolak Politik AS: Republik Kembali Kuasai DPR

Ilustrasi. Source: CNN.

Pemilu Sela atau Mid-Term Election yang digelar Amerika Serikat pada Selasa, 8 November 2022 lalu telah menampilkan pemenang dalam perebutan kursi kongres. Hasilnya, Partai Republik kembali merebut dominasi kursi DPR dari Partai Demokrat. Partai Republik telah memperoleh 218 kursi. Delapan kursi lebih banyak dari Partai Demokrat.

Comeback-nya Partai Republik dalam dominasi kursi di Majelis Rendah Dewan Perwakilan Rakyat AS telah membuat politisi Demokrat Nancy Pelosi yang menjabat sebagai Ketua DPR AS harus mengakhiri kepemimpinannya dalam jabatan itu.

Politisi Demokrat yang berusia 82 tahun tersebut mengumumkan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR AS di Balai House of Representative, Gedung Kapitol Amerika Serikat pada Kamis, 17 November 2022. Namun, ia menyatakan bahwa akan tetap berada di kongres sebagai anggota parlemen perwakilan San Francisco seperti yang telah ia lakukan selama 35 tahun.

Ketika menjabat sebagai Ketua DPR AS, ia seringkali memuluskan beberapa agenda kebijakan presiden dari Partai Demokrat seperti Barack Obama dan Joe Biden serta terkadang menggagalkan agenda kebijakan presiden dari Partai Republik seperti George W. Bush dan Donald J. Trump.

Kevin McCarthy yang sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Minoritas DPR AS ditunjuk oleh Partai Republik untuk menggantikan posisi Pelosi sebagai Ketua.

Dominasi Partai Republik di DPR akan menjadi kontrol dan memberi berpengaruh dalam realisasi agenda kebijakan Presiden Joe Biden nantinya. Mengingat Pelosi juga kerap kali meloloskan kebijakan presiden se-partainya.

Sayangnya, Kevin McCarthy rupanya akan mengalami tantangan dalam dua tahun masa jabatannya nanti. Sebab, saat ini Washington sedang mengalami perpecahan kontrol.

Hasil Pemilu Sela beberapa pekan lalu tidak sesuai dengan cita-cita Partai Republik yang ingin membalikkan kekuasaan di dua kamar. Partai Republik hanya mampu merebut dominasi di DPR saja. Sementara Partai Demokrat tetap mendominasi Senat.

“Seperti yang saya katakan pekan lalu, masa depan terlalu menjanjikan untuk terjebak dalam perang politik. Rakyat Amerika ingin kita menyelesaikan sesuatu untuk mereka. Mereka ingin kita fokus pada masalah yang penting bagi mereka dan membuat hidup mereka lebih baik,” ucap Presiden AS Joe Biden.

Biden juga berharap agar Partai Republik dapat bekerja sama untuk dua tahun ke depan ini.

"Saya akan bekerja dengan siapa pun (Republik atau Demokrat) yang bersedia bekerja dengan saya untuk memberikan hasil bagi mereka (warga AS)," tuturnya.

Di samping itu, mantan presiden AS Donald J. Trump juga telah mengumumkan terkait kesiapannya untuk kembali berkontestasi dalam pemilihan presiden tahun 2024 mendatang setelah mengetahui kemenangan Partai Republik dalam DPR.

Ada kesempatan selama dua tahun bagi Partai Republik untuk membuktikan kepada publik mengenai kinerjanya di DPR. Sebab, hal ini akan berpengaruh pada kemenangan Trump dalam pilpres yang akan datang jika memang ia akan kembali bertarung.

Jika hal itu terjadi, menurut kamu, apakah Donld J. Trump bisa menang dan menjadi Presiden AS lagi?

(Dimas Septo Nugroho)

Comments

Popular Posts